PEMBERIAN PUPUK BIOURIN SAPI DENGAN DOSIS DAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL HIJAUAN Indigofera zollingeriana
Abstrak
Salah satu langkah mengatasi keterbatasan hijauan adalah dengan memanfaatkan tanaman legum Indigofera zollingeriana. Pemakaian pupuk anorganik dalam jangka panjang dapat merusak kualitas tanah. Pupuk biourin sapi dapat menjadi sebuah alternatif karena mengandung N (1,4%), P (0,6%), IAA (1852 mg), GA (291 mg), pH (7,45), yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan Indigofera zollingeriana. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk biourin sapi dengan dosis, frekuensi dan interaksinya yang berbeda terhadap pertumbuhan, hasil, dan karakteristik pertumbuhan hijauan Indigofera zollingeriana. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah faktor dosis pupuk terdiri atas D0 = 0 liter ha-1 , D1= 3.000 liter ha-1, D2 = 6.000 liter ha-1, D3 = 9.000 liter ha-1, D4 = 12.000 liter ha-1 dan faktor kedua adalah frekuensi pemberian pupuk terdiri atas F1 = 1 kali dan F2 = 2 kali.sehingga terdapat 10 unit percobaan dan tiap unit diulang 4 kali sehingga diperlukan 40 unit percobaan. Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, hasil, dan karakteristik tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara dosis dan frekuensi pupuk biourin sapi pada semua variabel pengamatan. Perlakuan dosis 9.000 liter ha-1 cenderung memberikan hasil terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil Indigofera zollingeriana, peningkatan dosis menjadi 12.000 liter ha-1 masih memberikan respon lebih baik namun sudah mulai menurunkan pertumbuhan dan hasil hijauan Indigofera zollingeriana. Perlakuan frekuensi menunjukkan hasil perlakuan F1 cenderung lebih baik pada dosis rendah dibanding F2, namun F2 cenderung lebih tinggi pada dosis lebih tinggi. Simpulan penelitian adalah tidak terjadi interaksi antara dosis dan frekuensi pemberian biourin sapi, dosis 9.000 liter ha-1 memberikan respon lebih baik, sedangkan frekuensi 1 kali pada dosis rendah lebih baik dibanding frekuensi 2 kali, namun pada dosis tinggi frekuensi 2 kali lebih baik dibanding frekuensi 1 kali pemberian pupuk biourin sapi pada hijauan Indigofera zollingeriana.