KONSTRUKSI SOSIAL REVOLUSI HIJAU DI ERA ORDE BARU

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Wahyu Budi Nugroho

Abstrak

Tulisan ini berupaya mengkaji penerapan dan implikasi Revolusi Hijau di tanah air melalui perspektif konstruksi sosial Mary E. Pettenger.Dalam analisisnya, perspektif konstruksi sosial Pettenger melibatkan dimensi kekuasaan, pengetahuan, norma sosial, serta wacana atau diskursus. Di Indonesia, Revolusi Hijau lebih dikenal dengan sebutan “Panca Usaha Tani” yang beresensikan pada modernisasi atau ekanisasi pertanian. Melalui kajian yang telah dilakukan, tampak jelas jikarezim Orde Baru memanfaatkan sumberdaya kekuasaan, pengetahuan, norma sosial, berikut wacana dalam usaha menggalakkan mekanisasi pertanian di tanah air. Serangkaian dimensi tersebut terangkai menjadi sebentukkonstruksi sosial yang berhasil menyembunyikan berbagai kepentingan terselubung di dalamnya, antara lain; stabilitas sosial-politik nasional, legitimasi hutang pada pihak asing, keberpihakan terhadap Blok Barat, serta upaya menjadikan Indonesia sebagai lumbung padi negara-negara maju.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

##submission.howToCite##
NUGROHO, Wahyu Budi. KONSTRUKSI SOSIAL REVOLUSI HIJAU DI ERA ORDE BARU. SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, [S.l.], p. 54-62, dec. 2018. ISSN 2615-6628. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id./index.php/soca/article/view/45139>. Tanggal Akses: 20 apr. 2025 doi: https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p04.
Bagian
Articles