SCREEN-BASED SEDENTARY LIFESTYLE MEMENGARUHI TINGKAT DISABILITAS LEHER PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

  • Emily Devina Kartawijaya Program Studi Sarjana Fisioterapi dan Profesi Fisioterapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali
  • Anak Agung Gede Eka Septian Utama Departemen Fisioterapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali
  • Made Hendra Satria Nugraha Departemen Fisioterapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali
  • Agung Wiwiek Indrayani Departemen Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.24843/MIFI.2023.v11.i03.p01

Abstrak

Pendahuluan: Screen-based sedentary lifestyle merupakan gaya hidup sedentari yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menggunakan teknologi berbasis layar. Gaya hidup ini terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi berbasis layar dan peningkatan yang cukup tinggi terjadi ketika pandemi COVID-19. Perubahan proses pembelajaran menjadi daring, beban tugas yang tinggi, serta penyusunan skripsi menyebabkan mahasiswa tingkat akhir tidak terlepas dari screen-based sedentary lifestyle. Tingginya durasi screen-based sedentary lifestyle dapat menyebabkan disabilitas pada leher yang membatasi gerak fungsional leher. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara screen-based sedentary lifestyle dengan disabilitas leher.


Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2021 secara daring. Pengambilan sampel dilakukan secara double blinding menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 52 orang mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun ajaran 2021/2022. Variabel bebas pada penelitian ini adalah screen-based sedentary lifestyle yang diukur menggunakan Screen Time-Based Sedentary Behaviour Questionnaire. Variabel terikat pada penelitian ini adalah disabilitas leher yang diukur menggunakan Neck Disability Index.


Hasil: Hasil analisis uji korelasi Spearman Rho didapatkan nilai p<0,05 dan nilai koefisien korelasi berada diantara 0,290-0,356.


Simpulan: Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara screen-based sedentary lifestyle dengan disabilitas leher pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Semakin tinggi durasi screen-based sedentary lifestyle maka risiko untuk menderita disabilitas leher juga akan semakin tinggi.


 


Kata Kunci: screen-based sedentary lifestyle, disabilitas leher, mahasiswa

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2023-09-15
##submission.howToCite##
KARTAWIJAYA, Emily Devina et al. SCREEN-BASED SEDENTARY LIFESTYLE MEMENGARUHI TINGKAT DISABILITAS LEHER PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, [S.l.], v. 11, n. 3, p. 227-234, sep. 2023. ISSN 2722-0443. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id./index.php/mifi/article/view/88027>. Tanggal Akses: 20 apr. 2025 doi: https://doi.org/10.24843/MIFI.2023.v11.i03.p01.

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 > >>