Kincir Angin Tipe Vertikal Dengan Menggunakan Natural Convection Ruang Pengering Sebagai Penggerak
Abstract
Abstrak
Indonesia terletak di garis katulistiwa, sehingga Indonesia mempunyai sumber energi surya yang berlimpah. Untuk memanfaatkan energi surya kita bisa menggunakan berbagai macam cara salah satunya dengan menggunakan konveksi alamiah. Konveksi alamiah (natural convection) atau konveksi bebas (free convection), terjadi karena fluida yang mengalami perbedaan suhu mengalir secara alami tanpa ada nya pengaruh atau bantuan dari sekitar. Penelitian ini dilakakukan secara simulasi menggunakan aplikasi Autodesk CFD yang akan di variasikan 3 kondisi yaitu cuaca panas yang mempunyai temperature 40°C intensitas matahari 987,64 watt/m2 lalu cuaca mendung yang mempunyai temperature 36°C intensitas matahari 756,50 watt/m2, dan cuaca hujan yang mempunyai temperature 26°C intensitas matahari 390,90 watt/m2. Dilakukan juga pengujian 3 tipe airfoil yaitu NACA 0012, 0018, dan 4418 dengan menggunakan aplikasi AeroFoil 3.2 input pada aplikasi tersebut adalah kecepatan angin sebesar 1,1 m/s2 dan panjang chord 0,2 m. Hasil dari penelitian kali ini didapat bahwa perpindahan panas natural dapat menghasilkan aliran kecepatan fluida. Kecepatan aliran fluida yang dihasilkan paling tinggi terdapat pada cuaca panas yaitu sebesar 2,49 m/s2 lalu yang paling rendah dihasilkan oleh cuaca hujan sebesar 1,13 m/s2 dan secara teoritis sebesar 1,3573 m/s2 lalu tipe NACA yang paling baik untuk digunakan sebagai airfoil pada kincir angin tipe vertikal adalah NACA 4418 yang mempunyai koefisien drag dan lift yang paling tinggi lalu menghasilkan gaya drag sebesar 0.027509214 N, gaya lift sebesar 0.012210356 N, dan mempunyai gaya thrust sebesar 0,3 N.