KUALITAS SEMEN SEGAR SAPI BALI PADA DUA KELOMPOK UMUR DAN PENENTUAN KONSENTRASI KRIOPROTEKTAN DALAM PENGENCER TRIS KUNING TELUR (Fresh Semen Quality Of Bali Bull In Two Group Of Age And Determination Of Cryoprotective Agent Concentration In Tris Eggyolk Extender) (FRESH SEMEN QUALITY OF BALI BULL IN PRODUCTIVE AND NON-PRODUCTIVE AGES AND DETERMINATION OF CRYOPROTECTANT CONCENTRATION IN TRIS EGGYOLK EXTENDER)

Abstrak

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan kualitas semen sapi bali pada kelompok umur produktif (dibawah 10 tahun) dengan kelompok umur lewat produktif (diatas 10 tahun) dan mengevaluasi kualitas semen beku sapi bali setelah kriopreservasi dalam pengencer Tris kuning telur menggunakan Dimethylformamide (DMF) dan gliserol pada tiga konsentrasi (5%, 6%, dan 7%). Semen dikoleksi menggunakan vagina buatan. Kemudian semen dievaluasi secara makro dan mikroskopis. Pemeriksaan dilakukan secara visual dan menggunakan CASA. Tahap 2, semen diencerkan kedalam enam tabung dan diencerkan dengan Tris kuning telur (TKT) menggunakan gliserol dan DMF. TKT-gliserol 5% (TKTG₅), TKT-gliserol 6% (TKTG₆), TKT-gliserol 7% (TKTG₇), TKT-DMF 5% (TKTD₅), TKT-DMF 6% (TKTD₆), TKT-DMF 7% (TKTD₇). Hasil menunjukan tidak ada perbedaan yang nyata (P>0.05) di semua parameter kecuali volume semen. Volume semen kelompok produktif lebih tinggi daripada kelompok umur lewat produktif. Tidak ada perbedaan yang ditemukan pada motilitas pasca thawingspermatozoa dalam pengencer TKT dengan 5% gliserol, dan 5%, 6%, dan 7% DMF. Nilai recovery rate spermatozoa paling tinggi ditunjukkan oleh spermatozoa dalam pengencer TKT dengan DMF 5% dan DMF 6% (63.33±2.40 dan 68.67±2.33). Dapat disimpulkan bahwa kualitas semen sapi Bali tidak berbeda antar kelompok produktif dengan kelompok umur lewat produktif dan kualitas semen pasca thawing dalam pengencer TKT 5-7% DMF atau 5% gliserol tidak berbeda nyata.