GERAKAN MENCEGAH RESISTANSI ANTIBIOTIK DENGAN PEMBENTUKAN DESA BIJAK ANTIBIOTIK

Abstrak

Latar belakang. Resistansi antibiotik atau antimikroba merupakan salah satu isu kesehatan yang mengancam masyarakat. Tidak tepatnya indikasi penggunaan, berhenti minum sebelum waktunya, dan penggunaan berlebihan dalam jumlah yang besar memicu terjadinya resitansi ini. Penggunaan antimikroba berlebihan juga terjadi pada hewan ternak yang berdampak pada residu di produk yang nantinya dikonsumsi oleh manusia dan pada limbahnya di lingkungan. Pencegahan resistansi antimikroba perlu diupayakan baik dalam rumah tangga maupun sektor peternakan. Tujuan. Pembentukan Desa Bijak Antibiotik (SAJAKA) bertujuan untuk mengedukasi sekaligus meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian masyarakat dan peternak dalam menggunakan antimikroba dengan bijak dan rasional. Metode. Kegiatan pembinaan dilakukan kepada masyarakat dan kelompok peternak dengan metode diskusi. Dalam rangka merayakan pekan kesadaran antimikroba dunia (World Antimicrobial Awareness Week) 2022 juga dilaksanakan kegiatan malam keakraban sajaka yang diisi dengan edukasi pada masyarakat melalui media seni peran bondres. Hasil. Kegiatan pembinaan melalui diskusi diikuti oleh 5 kelompok peternak dan acara malam keakraban dihadiri oleh 200 warga desa setempat dari berbagai kalangan usia dan latar belakang. Pada kegiatan ini cakupan masyarakat yang mendapat infromasi dirasa menyeluruh dan didapatkan peningkatan pengetahuan sebanyak 28% dari pretest dan posttest. Simpulan. Membagikan pengetahuan kepada masyarakat awam mengenai bijak menggunakan antimikroba adalah kunci keberhasilan pencegahan resistansi antimikroba.

Kata Kunci: antibiotik, bijak, resistansi