IMPLEMENTASI MEDIA SOSIAL UNTUK EDUKASI STANDAR PROKES ANAK DIBAWAH UMUR DI DESA PEMECUTAN KLOD

Abstrak

Vaksinasi COVID-19 sebagian besar dilaksanakan pada orang dewasa dan vaksinasi untuk anak-anak dalam jarak umur 0-17 tahun masih minim. Meskipun vaksinasi sudah ditekankan untuk dilakukan, masih terdapat orang dewasa yang baru melakukan vaksin dosis pertama, dosis pertama dan kedua, dan adapun yang belum melaksanakannya. Oleh karena itu, anak-anak menjadi rentan terinfeksi COVID-19 dari orang tua. Kedisiplinan anak-anak serta orang tua secara tidak langsung dalam menerapkan standar prokes yang berupa menggunakan masker, menjaga jarak (social distancing), dan menjaga kebersihan. Serta kurangnya kesadaran terhadap pentingnya penerapan standar prokes untuk mengurangi resiko serta mencegah potenti penyebaran COVID-19. Di era pandemi COVID-19, media sosial telah menjadi salah satu alat pembelajaran, selain sarana hiburan, media sosial bisa dijadikan alternatif sumber jawaban atas pertanyaan sehari-hari, termasuk informasi dan pertanyaan tentang infeksi virus COVID-19. Media sosial yang digunakan adalah Instagram, dimana konten-konten menarik berupa video dan gambar yang menarik serta sistem operasional yang mudah digunakan oleh anak-anak. Implementasi akun media sosial yang membagikan informasi terkini seputar COVID-19 dan standar prokes yang menarik agar anak-anak tidak merasa bosan serta mensosialisasikan secara langsung kepada anak-anak di daerah Monang Maning, Desa Pemecutan Klod, Denpasar sebagai inisiasi awal dalam penyebaran akun sosial media. Melalui metode ini, akun Instagram yang dibuat terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran anak-anak dan orang tua tentang COVID-19 dan lebih disiplin dalam menerapkan standar prokes untuk upaya mengurangi penyebaran COVID-19.

Kata kunci : Media sosial, Anak dibawah Umur, Standar Prokes