DETEKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI DENGAN PENGGUNAAN CITRA SATELIT LANDSAT: STUDI KASUS KECAMATAN SERIRIT, KABUPATEN BULELENG, BALI
Abrasion; Accretion; Shoreline Change; Remote Sensing; Seririt
Abstrak
Kecamatan Seririt merupakan kecamatan yang berada di Kabupaten Buleleng yang memiliki luas wilayah sebesar 11.178 Ha dengan panjang garis pantai 11,61 Km dan terdiri atas 21 desa. Penelitian yang dilakukan sebelumnya menemukan bahwa pada kecamatan ini terdapat beberapa bagian pantai yang akan mengalami perubahan garis pantai dikarenakan adanya erosi atau abrasi pantai serta kenaikan permukaan air laut. Penelitian ini dilakukan pada kawasan Kecamatan Seririt melalui citra satelit selama 8 tahun terakhir dengan menggunakan metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS) yang bertujuan untuk mengetahui perubahan garis pantai dan luas daerah perubahan pada area studi. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data citra landsat 8 pada tahun 2015, 2017 serta data citra landsat 9 tahun 2022. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa perubahan garis pantai sepanjang Kecamatan Seririt dari tahun 2015 hingga 2020 menunjukkan adanya abrasi dan akresi yang terjadi pada setiap desa dengan dampak abrasi serta akresi tertinggi terjadi pada Desa Banjarasem dengan dampak abrasi sebesar 52.34 m dan dampak akresi sebesar 26.84 m serta luasan daerah yang mengalami perubahan pada garis pantai Kecamatan Seririt adalah sebesar 10.59 Ha diakibatkan oleh abrasi dan sebesar 1.84 Ha disebabkan oleh akresi.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Copyright Notice
The copyright to this article is transferred to Journal of Marine Research and Technology (JMRT). The copyright transfer covers the exclusive right and license to reproduce, publish, distribute and archive the article in all forms and media of expression now known or developed in the future, including reprints, translations, photographic reproductions, microform, electronic form (offline, online) or any other reproductions of similar nature.