Epifauna Pada Ekosistem Lamun Di Kawasan Pantai Sumberkima dan Pantai Karang Sewu, Bali
Abstrak
Lamun di Pantai Sumberkima dan Karang Sewu merupakan salah satu habitat yang mendukung kehidupan epifauna. Epifauna yang hidup di lamun memanfaatkan lamun sebagai habitat, sumber makanan dan tempat perlindungan diri dari predator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan epifauna pada ekosistem lamun, korelasinya dengan kerapatan lamun, serta kondisi komunitas tersebut di Kawasan Pantai Sumberkima dan Karang Sewu. Waktu Penelitian dari bulan Januari – Maret 2020. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive randomize sampling. Hasil penelitian diperoleh pada Pantai Karang Sewu terdapat lamun Enhalus acoroides, sedangkan di Pantai Sumberkima terdapat tiga jenis lamun yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata. Kepadatan Epifauna yang terdapat di Pantai Sumberkima berkisar 933,33 ind/m3 – 2400,00 ind/m3. Sedangkan kepadatan epifauna di Pantai Karang Sewu berkisar 1311,11 ind/m3 – 2544,44 ind/m3. Epifauna yang paling sering dijumpai di dua lokasi yaitu Smaragdia rangiana. Hasil analisis korelasi Pearson Product Moment diporelah nilai korelasi antara kerapatan lamun dengan kepadatan epifauna yaitu r = 0,55 dengan hubungan bernilai positif. Pada korelasi memiliki kondisi atau kategori yang cukup ada hubungan antara kerapatan lamun kepadatan epifauna. Kondisi komunitas epifauna diperoleh keanekaragaman berkisar 1,60 – 2,19 pada Pantai Sumberkima dan 1,26 – 2,14 pada Karang Sewu tergolong sedang. Keseragaman berkisar 0.74 – 0.96 pada Pantai Sumberkima dan 0,65 – 0,85 pada Karang Sewu tergolong tinggi. Dominansi berkisar 0,14 – 0,28 pada Pantai Sumberkima dan 0,17 – 0,42 pada Karang Sewu tergolong rendah yang berarti bahwa kondisi komunitas epifauna tergolong sedang jika terdapat faktor lingkungan yang meningkat atau berkurang maka kondisi komunitas akan cepat berubah.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 International License.
Copyright 2012 - 2023 Journal of Marine and Aquatic Sciences (JMAS)
Published by Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia
JMAS (p-ISSN 2302-8114; e-ISSN 2549-7103)