Analisis Cemaran Kapang/Khamir Pada Serbuk Simplisia Obat Tradisional
Abstrak
Obat tradisional sangat bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau. Bahan baku yang digunakan adalah berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral atau campuran dari bahan tersebut. Bagian tanaman yang biasa digunakan berupa akar, rimpang, batang, buah, daun, bunga, dan kulit kayu. Bahan-bahan tersebut digunakan dalam bentuk segar atau kering (simplisia). Penyimpanan simplisia pada kondisi yang tidak terkontrol dengan baik akan menyebabkan hadirnya berbagai jenis mikroorganisme terutama kapang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat cemaran kapang/khamir pada simplisia tanaman obat tradisional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simplisia rimpang kunyit, rimpang temulawak, rimpang jahe, daun sambiloto, dan buah mahkota dewa. Simplisia diperoleh dari lima pedagang di Pasar Tradisional Aceh. Pengujian cemaran kapang dari sampel menggunakan teknik cawan agar sebar (spread plate method) pada media PDA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AKK simplisia rimpang kunyit 46—120 koloni/gram, rimpang temulawak 50—96 koloni/gram, rimpang jahe 23—43 koloni/gram, daun sambiloto 46—100 koloni/gram, dan buah mahkota dewa 43—83 koloni/gram. Angka kapang/khamir ini kurang dari yang ditetapkan oleh BPOM (?104 koloni/g).
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Araújo, M.G.F & Tais, M.B. 2012. Microbial Quality of Medicinal Plant Materials. Latest Research into Quality Control. Isian Akyar. IntechOpen.
Arief, H. 2013. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Penebar Swadaya. Jakarta.
BBPOM. RI. 2005. Penyiapan Simplisia Untuk Sediaan Herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
BBPOM RI. 2014. Persyaratan Mutu Obat Tradisional. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
Gholib, D. 2015. Tanaman Herbal Anticendawan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. Agro Inovasi.
Hendra, R., Syahida, A., Aspollah, S., Muhammad, Y.D & Ehsan, O. 2011. Flavonoid analyses and antimicrobial activity of various parts of Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl fruit. International Journal of Molecular Sciences 12(6): 3422-3431.
Idris, H & Nurmansyah. 2016. Potensi Ekstrak Gambir, Sirih-sirihan dan Sambiloto sebagai Insektisida Nabati untuk Mengendalikan Aphis schneideri pada Tanaman Clausena anisata. Bul. Littro 27(2):174—180.
Kartasapoetra, G. 1992. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Rineke Cipta, Jakarta.
Kosalec, I., Josipa, C & Sinia, T. 2009. Contaminants of Medicinal Herbs and Herbal Products. Arh Hig Rada Toksikol 60: 485—501.
Kusuma A.D.A. 2018. Pengujian Serbuk Jahe Instan Secara Mikologis. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Setia Budi. Surakarta.
Olivia F, Iwan, H., & Syamsir, A., 2006. Seluk Beluk Food Supplement. PT. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Paimin F.B & Muhananto. 2002. Budidaya, Pengolahan dan Perdagangan Jahe. Penebar Swadaya, Jakarta.
Prakoso, T.A.D. 2010. Perbandingan Angka Kapang Khamir (AKK) Rimpang Segar Temulawak, Serbuk Rimpang Temulawak, dan Ekstrak Etanolik Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Skripsi. Program Studi Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Prapanza, E & Lukito, A. M. 2003. Khasiat dan Manfaat Sambiloto: Raja Pahit Penakluk Aneka Penyakit. Agro Media Pustaka, Jakarta.
Putri, D.P. 2016. Uji Cemaran Kapang, Khamir dan Bakteri Staphylococcus aureus pada Simplisia Jamu Kunyit di Pasar Gede Surakarta. Tugas Akhir. Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Rachmawati S., Zainal, A., & Paderi, Z. 1999. Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) untuk Mengurangi Cemaran Aflatoksin pada Pakan Ayam Komersial. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 4(1): 65—70.
Rukmi, I. 2009. Keanekaragaman Aspergillus pada Berbagai Simplisia Jamu Tradisional. Jurnal Sains & Matematika 17(2): 82—89.
Safriansyah, Suhartono & Tri, J. 2002. Analisis Faktor Risiko Pencemaran Mikroba pada Produk Obat Tradisional (Studi Titik Kendali Krisis dalam Proses Produksi Obat Tradisional Bentuk Serbuk pada Perusahaan Jamu di Kalimantan Selatan). Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 1(2): 50—55.
Sari, B.L., Oom, K., & Elly, A. E. J. 2011. Antimicrobial effectiveness of mahkota dewa seed [Phaleria macrocarpa (scheff.) Boerl] against microbes diabetic gangrene. Jurnal Medika Planta. 1(3): 21-30.