PROFIL PASIEN CACAT KUSTA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) PROF. DR. I G. N. G. NGOERAH DENPASAR PERIODE 2020 –2023
Abstract
Abstrak
Pendahuluan. Penyakit kusta masih menjadi masalah kesehatan di dunia, terutama pada negara berkembang. Kusta dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh, yang akhirnya menyebabkan kecacatan. Deteksi dini kecacatan penting untuk mencegah dampak buruk yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan. Mengetahui profil pasien cacat kusta di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. dr. I G.N.G. Ngoerah Denpasar pada tahun 2020-2023 untuk memberi gambaran epidemiologi tentang kecacatan kusta. Metode. Penelitian menggunakan metode deskriptif retrospektif. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Hasil. Total subjek penelitian 42 pasien dengan rasio laki-laki dan perempuan 3,2 :1. Rerata usia pasien yaitu 40,4±16,8 tahun. Domisili pasien terbanyak adalah di Kabupaten Badung (40,5%). Tipe kusta multibasiler (MB) (88,1%) lebih banyak daripada tipe kusta pausibasiler (PB) (11,9%). Indeks bakteri pasien terbanyak adalah +4 (31%) dan negatif (13%). Pasien tanpa reaksi (54,8%) lebih banyak ditemukan daripada dengan reaksi (45,2%). Status terapi terbanyak adalah RFT (release from treatment) sebanyak 23 subjek. Lokasi kecacatan yang terbanyak ditemukan adalah pada kaki (52,4%) dengan jenis kecacatan terbanyak adalah ulkus (31%). Tingkat cacat terbanyak adalah tingkat 2 (97,6%). Kesimpulan. Pasien cacat kusta lebih banyak ditemukan pada laki-laki. Rerata usia pasien dengan cacat kusta berusia di atas 40 tahun. Kecacatan kusta banyak terjadi pada kusta MB dan indeks bakteri tinggi. Lokasi kecacatan terbanyak adalah pada ekstremitas, dengan manifestasi berupa ulkus dan claw hand. Tingkat kecacatan terbanyak adalah tingkat 2.
Kata Kunci : kusta, morbus hansen, kecacatan