HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KUALITAS TIDUR
Abstract
Pendahuluan: Gangguan kualitas tidur telah dialami banyak orang. Hal ini mengakibatkan terganggunya kualitas hidup. Pada era modern ini, stres adalah salah satu faktor utama terjadinya kualitas tidur yang buruk. Tingginya tingkat stres dapat berdampak buruk pada latensi, durasi, maupun efisiensi kebiasaan tidur.
Metode: Penelitian obeservasional ini menggunakan pendekatan analitik metode cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer dari kuesioner PSQI untuk melihat kualitas tidur dan DASS-42 untuk mengetahui tingkat stres. Setelah itu, data dianalisis menggunakan metode Chi Square.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat stres dengan kualitas tidur dengan uji Chi Square menunjukkan nilai p value sebesar 0,003.
Pembahasan: Stres menjadi salah satu penyebab peristiwa gangguan tidur yang sering tidak disadari. Saat seseorang mengalami stres, terjadi kenaikan kadar hormon epinefrin, norepinefrin, dan kortisol sehingga mengakibatkan kondisi terjaga dan meningkatkan kewaspadaan pada sistem saraf pusat pada kondisi stres. Tidak hanya itu, perubahan ini juga memengaruhi siklus tidur Non Rapid Eye Movement dan Rapid Eye Movement dimana hal ini berakibat pada sering terbangunnya seseorang saat malam hari dan disertai mimpi buruk. Stres mengaktifkan sistem SAM dan HPA, yang memengaruhi produksi hormon melatonin, kortisol, ACTH, CRH, dan katekolamin.
Simpulan: Penelitian ini menyimpulkan adanya hubungan antara tingkat stres dengan kualitas tidur.
Kata kunci: hubungan, kualitas tidur, tingkat stres