Penilaian Penerapan Biosekuriti Pasca Wabah African Swine Fever pada Peternakan Babi di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur

  • Galih Shinta Kurniawati Mahasiswa Sarjana Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana, Jl. Adi Sucipto, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
  • Annytha Ina Rohi Detha Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana, Jl. Adi Sucipto, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
  • Novalino Harold Geoffrey Kallau Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana, Jl. Adi Sucipto, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.24843/bulvet.2023.v15.i05.p18

Abstrak

African swine fever (ASF) merupakan salah satu penyakit yang menyerang babi bersifat infeksius dan hemoragik yang disebabkan oleh virus DNA beruntai ganda, dalam famili Asfarviridae dan genus Asfivirus. Vaksin dan pengobatan untuk babi yang terinfeksi virus belum ditemukan membuat resiko ancaman bagi peternakan babi semakin besar sehingga biosekuriti menjadi tindakan yang sangat penting dalam mengurangi atau meminimalisir penyebaran serta pencegahan penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis dan mengevaluasi teknik penerapan biosekuriti pada peternakan babi pasca wabah ASF di Kabupaten Kupang. Metode yang digunakan adalah metode cross sectional dan analisis deskriptif dengan melakukan wawancara observasional dan pengisian. Data penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel pengolahan bobot dan tabel perbandingan jenis biosekuriti. Ada tiga jenis biosekuriti yaitu biosekuriti konseptual, struktural dan operasional. Bobot penerapan biosekuriti untuk ketiga jenis biosekuriti di enam peternakan mendapat kategori baik yaitu biosekuriti konseptual memiliki nilai bobot 128, biosekuriti struktural memiliki nilai bobot 261, dan biosekuriti operasional memiliki nilai bobot 204. Evaluasi dari nilai bobot ketiga jenis biosekuriti pada 6 peternakan babi masuk dalam penilaian kategori baik. Hal ini dibuktikan dengan diterapkannya ketiga jenis biosekuriti oleh keenam peternakan babi tersebut. Peneliti menyarankan peternak untuk meningkatkan penerapan biosekuriti, terutama dalam menangani jarak peternakan dengan pemukiman penduduk dengan cara membangun tembok batas peternakan yang lebih tinggi, membuat septic tank untuk penampungan limbah agar tidak mencemari lingkungan, penyediaan fasilitas sanitasi dan desinfeksi yaitu tempat dan sabun untuk mencuci tangan dan kaki, fasilitas toilet, serta pengadaan APD bagi para pekerja.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI. 2020. Cegah penyebaran kasus, kementan petakan kasus kematian babi di NTT. Diakses tanggal 25 Januari 2022, .
Kalpravidh W, Holley C. 2019. Strengthening the cooperation on African swine fever prevention and control in the Asia – Pacific region. OIE Regional Commission. Pp. 1–7.
Nantima N, Davies J, Dione M, Ocaido M, Okoth E, Mugisha A, Bishop R. 2016. Enhancing knowledge and awareness of biosecurity practices for control of African swine fever among smallholder pig farmers in four districts along the Kenya–Uganda border. Trop. Anim. Health Prod. 48(4): 727–734.
[OIE]. 2019. Global situation of African swine fever (ASF), report N°47: 2016–2020. World Organisation for Animal Health (OIE).
[OIE]. 2020. African swine fever(ASF) report N°47: 2016–2020. World Organisation for Animal Health (OIE), Pp. 1–2.
Primatika RA. 2021. Tantangan dan kendala pengendalian African swine fever. J. Sain Vet. 39(1): 62-72.
Sendow I, Ratnawati A, Dharmayanti NI, Saepulloh M. 2020. African swine fever: penyakit emerging yang mengancam peternakan babi di dunia. Indon. Bul. Anim. Vet. Sci. 30(1): 15.
Sudarmono AS, Sugeng YB. 2008. Edisi revisi sapi potong. Penebar Swadaya. semarang. Pp. 143-144.
[WHO] World Organisation for Animal Health. 2018. Final report 86th general session. Paris. Pp. 1–262.
Diterbitkan
2023-03-17
##submission.howToCite##
KURNIAWATI, Galih Shinta; DETHA, Annytha Ina Rohi; KALLAU, Novalino Harold Geoffrey. Penilaian Penerapan Biosekuriti Pasca Wabah African Swine Fever pada Peternakan Babi di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Buletin Veteriner Udayana, [S.l.], p. 831-840, mar. 2023. ISSN 2477-2712. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id./index.php/buletinvet/article/view/91992>. Tanggal Akses: 22 apr. 2025 doi: https://doi.org/10.24843/bulvet.2023.v15.i05.p18.
Bagian
Articles