Standarisasi Cemaran Mikroba Sampel Daun Pegagan sebagai Persyaratan Mutu Bahan Baku Sediaan Obat

  • Luh Made Sudimartini Laboratorium Farmakologi dan Farmasi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia
  • Genta Dhamara Adam Putranto Praktisi Dokter Hewan, Jl. Mekar Baru 1 No. 70 Cireundeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten
  • I Gusti Ketut Suarjana Laboratorium Mikrobiologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia
  • I Made Merdana Laboratorium Farmakologi dan Farmasi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.24843/bulvet.2022.v14.i04.p01

Abstrak

Daun pegagan merupakan tanaman yang sangat baik digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Kandungan bioaktif pada daun pegagan berperan dalam proses penyembuhan luka, menyembuhkan dermatitis kompleks pada anjing, neuroprotektif, serta dapat menurunkan stres oksidatif pada sel tubuh. Khasiat yang banyak membuat daun pegagan berpotensi untuk diproduksi menjadi berbagai bentuk sediaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas sampel daun pegagan yang akan dibuat menjadi sediaan obat melalui standarisasi cemaran mikroba kuantitatif menurut Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2000 dan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2019 tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional. Pemeriksaan cemaran mikroba dilakukan melalui Uji Angka Lempeng Total dan Uji Angka Kapang Khamir. Data penelitian yang diperoleh adalah data kuantitatif yang dianalisis dengan cara penghitungan jumlah mikroba yang tumbuh pada media Plate Count Agar dan media Potato Dextrose Agar setelah diinkubasi pada suhu pertumbuhan yang sesuai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Angka Lempeng Total pada sampel daun pegagan 3250 CFU/gr dan Angka Kapang Khamir 450 CFU/gr. Nilai Angka Lempeng Total telah memenuhi persyaratan bentuk sediaan obat dalam (£105 koloni/gr) dan memenuhi persyaratan sediaan obat luar semi padat (£107 koloni/gr). Sedangkan nilai Angka Kapang Khamir telah memenuhi persyaratan sediaan obat dalam (£103 koloni/gr) serta memenuhi persyaratan sediaan obat luar semi padat (£104 koloni/gr).

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Basarang M, Naim N, Rahmawati. 2018. Perbandingan pertumbuhan jamur pada media Bekatul Dextrose Agar (BDA) dan Potato Dextrose Agar (PDA). Proc. Seminar Hasil Penelitian (SNP2M). 2018: 121-125.
Bhavna D dan Jyoti K. 2011. Centella asiatica: The elixir of life. Int. J. Res. Ayurveda Pharm. 02(2): 431-38.
BPOM RI. 2019. Peraturan kepala badan pengawas obat dan makanan Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2019 tentang persyaratan keamanan dan mutu obat tradisional. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Edisi I. Jakarta.
Josi K, Chaturvedi P. 2013. Therapeutic efficiency of centella asiatica (l.) urb. an underutilized green leafy vegetable: an overview. Int. J. Pharm. Bio. Sci. 04(1): 135-149.
Keputusan Menteri Kesehatan RI. 1994. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 661/MENKES/SK/VII/1994 tentang persyaratan obat tradisional. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Lisiswanti R, Fiskasari SR. 2017. Manfaat pegagan (centella asiatica) terhadap pengobatan penyakit alzheimer. J. Majority. 06(2): 132-136.
Lokanathan Y, Omar N, Ahmad PNN, Saim A, Idrus R. 2016. Recent updates in neuroprotective and neuroregenerative potential of Centella asiatica. The Malaysian J. Med. Sci. 23(1): 4-14.
Lotulung PDN, Handayani S, Ernawati T, Yuliani T, Artanti N, Mozef T. 2015. Standarisasi ekstrak pegagan (Centella asiatica) sebagai obat herbal terstandar hepatoprotektor. J. Kimia Terapan Indon. 17: 185-193.
Megariyanthi NPA, Wirawan IG, Suartha IN, Sudimartini LM. 2018. Efektivitas ekstrak etanol daun pegagan terhadap bakteri Micrococcus luteus diisolasi dari dermatitis kompleks anjing. Indon. Med. Vet. 07(5): 475-481.
Orhan IE. 2012. Centella asiatica (L.) urban: from traditional medicine to modern medicine with neuroprotective potential. Evidence-Based Complement. Altern. Med. 2012: 1-8.
Pramantara IDP, Kertia N, Wahyuningsih MSH, Arfian N. 2018. Efek kapsul pegagan (Centella asiatica L.) terhadap disfungsi otot rangka pada relawan usia lanjut sehat. Traditional Med. J. 23(2): 142-148.
Singh S, Gautam A, Sharma A, Batra A. 2010. Centella asiatica (L.): a plant with immense medicinal potential but threatened. Int. J. Pharm. Sci. Rev. Res. 04(2): 9-17.
Sutardi. 2016. Kandungan bahan aktif tanaman pegagan dan khasiatnya untuk meningkatkan sistem imun tubuh. J. Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 35(3): 121-130.
Wati RY. 2018. Pengaruh pemanasan media plate count agar (PCA) berulang terhadap uji total plate count (TPC) di laboratorium mikrobiologi teknologi hasil pertanian unand. J. Teknol. Manajemen Pengelolaan Lab. 01(2): 44-47.
Widianingtyas D, Wihastuti TA, Setijowati N. 2014. Pengaruh perawatan dengan ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) dalam mempercepat penyembuhan luka bakar derajat 2 dangkal pada tikus putih (Rattus norvegicus) strain Wistar. Maj. Kesehatan FKUB. 01(4): 223-227.
Widiastutik N, Alami NH. 2014. Isolasi dan identifikasi yeast dari rhizosfer Rhizophora mucronata wonorejo. J. Sains Seni Pomits. 3(01): 11-16.
Widyastuti SK, Dewi NMS, Utama IH. 2012. Kelainan kulit anjing jalanan pada beberapa lokasi di Bali. Bul. Vet. Udayana. 04(2): 81-86.
Yusran I, Asriani S, Asri H. 2016. Bioaktivitas ekstrak metanol daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap pertumbuhan bakteri Mycobacterium tuberculosis. J. Al-Kimia. 04(1): 54-61.
Diterbitkan
2022-01-29
##submission.howToCite##
SUDIMARTINI, Luh Made et al. Standarisasi Cemaran Mikroba Sampel Daun Pegagan sebagai Persyaratan Mutu Bahan Baku Sediaan Obat. Buletin Veteriner Udayana, [S.l.], p. 319-326, jan. 2022. ISSN 2477-2712. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id./index.php/buletinvet/article/view/56082>. Tanggal Akses: 22 apr. 2025 doi: https://doi.org/10.24843/bulvet.2022.v14.i04.p01.
Bagian
Articles