Identifikasi Tingkat Kerawanan Tanah Longsor Di Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Bangli Dengan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner
Abstrak
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran yang bergerak ke bawah atau ke luar lereng, ini terjadi akibat adanya hujan dengan intensitas tinggi pada bidang gelincir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerawanan tanah longsor di desa Songan B kecamatan Kintamani Bangli, yaitu dengan mengetahui struktur lapisan tanah daerah rawan longsor dan mengetahui koordinat serta kedalaman dari bidang gelincir di Desa tersebut menggunakan metode geolistrik konfigurasi Wenner. Penentuan bidang gelincir didapat berdasarkan perbedaan nilai resistivitas. Penelitian menggunakan tiga lokasi berbeda dengan empat lintasan. Pengolahan data resistivitas dilakukan menggunakan software Res2dinv. Hasil interprestasi menunjukkan bahwa stuktur lapisan tanah lokasi rawan longsor Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Bangli pada Lokasi I, II dan III terdiri dari lempung, lanau, pasir, batu pasir, basal atau granit dan andesit. Lokasi I dengan koordinat 115°25'1,28"BT 8°12'59,92"LS - 115°25'0,78" BT 8°12'58,79"LS terdapat bidang gelincir dengan kedalaman sekitar 5 m. Pada Lokasi II dengan koordinat 115°25'6,62"BT 8°13'9,14"LS-115°25'8,68"BT 8°13'9,03"LS terdapat bidang gelincir dengan kedalaman 2-3 m. Pada Lokasi III Lintasan 1 dengan koordinat 115°25'25,45"BT 8°13'36,22"LS-115°25'28,15"BT 8°13'37,77"LS terdapat bidang gelincir dengan kedalaman 4-15 m. Dan pada Lokasi III Lintasan 2 dengan koordinat 115°25'26,28"BT 8°13'36,06"LS-115°25'28,43"BT 8°13'36,88"LS terdapat bidang gelincir dengan kedalaman 3-8 m. Material yang berperan sebagai bidang gelincir pada empat lintasan tersebut adalah batu pasir yang memiliki nilai resistivitas 200-8000 ?m.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
[2] S. Triutomo, dan T. W.Sudinda, Indeks Rawan Bencana Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta. 2011.
[3] N. Janna, Identifikasi Struktur Batuan Daerah Rawan Longsor Di Kecamatan Camba Kabupaten Maros Berdasarkan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner (Skripsi), Fakultas Sains dan Teknologi Uin Alauddin Makassar, Makassar. 2017.
[4] Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral, 2017, Galeri Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, http://vsi.esdm.go.id/gallery/index.php?/category/14/start-30, [diakses pada tanggal 24 Januari 2019].
[5] A. Perrone, P. Sabatino, and L. Vincenzo, Electrical Resistivity Tomographies For Landslide Monitoring: a Review, Berichte Geol. B.-A.93.ISSN 1017-8880. 2012.
[6] Nurhidayah, Aplikasi Metode Geolistrik Untuk Mengetahui Pencemaran Limbah Pabrik di Sekitar Sungai di Daerah Genuk, Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, 2013.
[7] W.M. Telford, L.P. Geldart, R.E. Sheriff, In Applied Geophysics 2nd ed. Cambrodge: University Press, 1990, pp. 522-577.
[8] A.R. Anindya, Hidrostratigraf Akuifer dan Estimasi Potensi Airtanah Bebas Guna Mendukung Kebutuhan Air Domestik Desa Sembungan, Majalah geografi Indonesia, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Vol. 32 No. 1, 2018, pp 108-114.
[9] Irhamni, S. Pandia, E. Purba, W. Hasan, Kandungan Logam Berat pada Air Lindai tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kota banda Aceh, Prosiding Seminar Nasional Pascasarjanan (SNP) Unsyiah, Banda Aceh, Vol. 13, April 2017, pp. 19-22.
[10] Arbain, NK Mardana, IB Sudana, pengaruh Air Lindai Tempat Pembuangan Sampah Suwung terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal di Sekitarnya di Kelurahan Pedungan Kota Denpasar, Ecotrophic, 2012, Vol. 3 No. 2, pp. 55-60.
