Pertumbuhan rumput laut (Eucheuma cottonii) dengan berat bibit awal berbeda di Pantai Pandawa, Bali
Abstrak
Rumput laut Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut yang sering dibudidayakan oleh masyarakat adalah Eucheuma cottonii. Berat awal bibit yang ditanam dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut. Hasil penelitian menunjukkan berat bibit rumput laut yang baik digunakan berkisar antara 50-150 gr, namun belum ada penelitian secara detail pada E. cottonii yang ditaman dengan metode rakit apung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berat bibit awal rumput laut yang baik untuk pertumbuhan E. cottonii pada metode rakit apung dengan bibit diletakkan di dalam kantong. Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan yaitu perlakuan A dengan berat bibit 50 gr, perlakuan B dengan berat bibit 100 gr, dan perlakuan C dengan berat bibit 150 gr. Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Pandawa, Bali, dari bulan Maret-April 2021, dimana data diambil sekali dalam seminggu selama 7 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan rumput laut meningkat setiap minggunya dan berbeda antar perlakuan. Berat akhir rumput laut pada perlakuan A adalah 558,83 gr, perlakuan B sebesar 552,167 gr, dan perlakuan C sebesar 529,67 gr. Pertumbuhan rumput laut pada perlakuan A lebih tinggi dibandingkan perlakuan B dan C. Rata-rata Specific Growth Rate (SGR) pada perlakuan A adalah 4,92 %, perlakuan B sebesar 3,48 %, dan perlakuan C sebesar 2,57 %. Hasil terbaik dari bibit yang digunakan ditemukan pada bibit dengan berat awal 50g, dibandingkan dengan berat bibit yang lain (p<0,002).
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Aldoni M. 2011. Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottoni dengan Metode Rak Bertingkat di Perairan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. [Skripsi]. Indralaya: Universitas Sriwijaya.
Anggadiredja JT, Zatnika A, Purwato H, Istini S. 2008. Rumput Laut, Pembudidayaan, Pengolahan dan Pemasaran Komoditas Perikanan Potensial. Jakarta: Penebar Swadaya.
Ariyanto S. 2005. Survey dan Analisa Rumput Laut (Eucheuma cottoni) PT. Dwijaya Abadi Surya Pratama International.
Damayanti T, Aryawati R, Fauziyah. 2019. Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii (Kappaphycus alvarezi) Dengan Bobot Bibit Awal Berbeda Menggunakan Metode Rakit Apung Dan Long Line Di Perairan Teluk Hurun, Lampung. Maspari Journal, 11(1): 17-22
Dewi APWK, Ekawaty R. 2019. Potensi Budidaya Rumput Laut dalam Kaitannya dengan Dampak Perkembangan Pariwisata di Perairan Pantai Kutuh, Badung, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 5(1): 94-99
Dewi APWK, Saraswati SA. 2016. Kajian Pengembangan Usaha Budidaya Rumput Laut Di Pantai Kutuh, Badung, Provinsi Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences. 2(1): 1–5
Dewi APWK, Suryaningtyas ES. 2020. Pola Pertumbuhan Rumput Laut Yang Menggunakan Kantong Dan Tanpa Kantong Di Perairan Pantai Kutuh, Badung, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences. 6(1): 147-151
Direktorat Jendral Perikanan Budidaya. 2008. Petunjuk teknis budidaya rumput laut Euchema spp. DKP RI, Ditjenkanbud. Jakarta. 41 hlm
Prihastuti D, Abdassah M. 2019. Karagenan dan Aplikasinya di Bidang Farmasetik. Jurnal Majalah Farmasetika. 4(5): 147-155
Fikri M, Rejeki S, Widowati LL. 2015. Produksi dan Kualitas Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dengan Kedalaman Berbeda di Perairan Bulu Kabupaten Jepara. Journal of Aquaculture Management and Technology. 4(2): 67-74.
Hamid A. 2009. Pengaruh Berat Bibit awal dengan Metode Apung (Floating method) Terhadap Persentase Pertumbuhan Harian Rumput Laut (Eucheuma cottonii) [Skripsi]. Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri.
Kasim M, Asnani. 2012. Penentuan Musim Reproduksi Generatif dan Preferensi Perekatan Spora Rumput Laut (Eucheuma cottonii). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Haluoleo. Jurnal Ilmu Kelautan 17(4): 209-216
Mako H, Koniyo Y, Muharam A. 2018. Penggunaan Kantong pada Metode Long Line terhadap Pertumbuhan Alga Laut. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 6(1): 26-37
Medinawati KD. 2017. Perbandingan Perkembangan Pengelolaan Pantai Pandawa Sebagai Daya Tarik Wisata Di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Jurnal Destinasi Pariwisata. 5(1): 12-16
Tiwa RB, Mondoringin L, Salindeho I. 2013. Pertumbuhan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii pada Perbedaan Kedalaman dan Berat Awal di Perairan Talengen Kabupaten Kepulauan Sangihe. Laporan Penelitian. Sulawesi Utara.
Poncomulyo TH, Maryani, L. dan Kristiani. 2008. Budidaya dan Pengolahan Rumput Laut. Agromedia. Jakarta, 14 – 15.
Riris CG, Dirgayusa IGNP, Puspitha NIPR. 2019. Perbandingan Laju Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Dengan Menggunakan Sistem Budidaya Ko-kultur dan Monokultur di Perairan Pantai Geger, Nusa Dua, Bali. Journal of Marine Research Technology, 2 (1): 8-16
Sadhori SN. 1989. Budidaya Rumput Laut. Yogyakarta: Balai Pustaka.
Sudjiharno. 2001. Teknologi Budidaya Rumput Laut. Balai Budidaya Laut. Lampung. 35-46 hlm
Sudradjat A. 2015. Budidaya Komoditas Laut Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wijayanto TH, Muhammad, Riris A. 2011. Studi Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii dengan Berbagai Metode Penanaman yang berbeda di Perairan Kalianda, Lampung Selatan. Journal Maspari. 3(2): 51-57.