Balinese language ecology: Study about language diversity in tourism area at Ubud village
Abstrak
Desa Ubud di Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kawasan pariwisata dengan masyarakatnya yang berdwi bahasa karena umumnya mereka menguasai lebih dari satu bahasa. Dalam lingkungan bahasa Bali, digunakan juga bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia, bahasa asing seperti Bahasa Inggris, Jepang, dan Mandarin. Dewasa ini, khususnya di kawasan pariwisata, masyarakat Bali mengalami kesulitan berbahasa Bali sehingga mereka menggunakan bahasa campuran, yakni Bahasa Bali dengan Bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin. Fenomena ini menunjukkan bahwa Bahasa Bali tampaknya mulai termarginalkan. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bahasa-bahasa yang digunakan di lingkungan Bahasa Bali di Ubud. Metode kualitatif dengan pendekatan sosiokultural, dan teori-teori yang relevan dengan penggunaan bahasa digunakan dalam artikel ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bahasa Bali tampaknya termarginalkan karena adanya migrasi berbagai etnis yang menetap di Desa Ubud. Di samping itu, dewasa ini, Desa Ubud juga dipenuhi ekspatriat yang sengaja datang ke Bali dan menetap di Ubud. Ini yang memengaruhi pilihan bahasa.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.